Jujur,
terkadang aku membenci hidupku. Entahlah, pikiran ini kadang muncul begitu saja
dan membuatku menangis tertahan di sudut kamar yang gelap.
Hari
ini aku sangat rindu dengan suasana rumah, kehangatan yang tercipta saat malam
tiba.
Ku
jelaskan kalau aku adalah seorang perantau dari tanah minang namun aku beragama
nasrani yang nyasar di bandung.
Saat
ini aku sangat merindukan ibuku, kakakku, dan adik-adikku. Ayahku sudah lama
meninggal. Terkadang, disaat aku kangen rumah, ibu, kakak dan adik, tanpa
kusadari aku pun merindukan ayahku, dan setiap aku menangis, aku berharap bisa
terlelap lalu bermimpi tentang ayah dan bahkan aku kadang berharap ayah bisa
datang menemaniku saatku sedih.
Aku
menangis sambil menggigit selimut supaya tidak ada yang bisa mendengarku
menangis. Hanya air mata yang bisa meluapkan emosiku. Berteriak sungguh ingin
ku lakukan, but i can’t!